Pluralisme melihat misi sebagai upaya memperluas kerajaan Allah di bumi. Harus di akui bahwa ada kebenaran yang terkandung dari cara pandang ini. Akan tetapi penekanan misi disini adalah bahwa kerajaan Allah itu tidak hanya meliputi gereja dan kekristenan tetapi mencakup segala sesuatu. Menurut mereka, salah satu faktor yang dominan mendatangkan konflik dan perpecahan diantara umat manusia adalah masalah agama. Masalah ini hanya dapat diatasi apabila semua agama membuang sikap yang berpusat pada diri sendiri seperti: doktrin atau kerygma. Barangkali lagu “Imagine” yang dinyanyikan oleh John Lenon dapat menjadi gambaran nyata dari pengharapan mereka ini.
Pemahaman misi yang rancu karena menganggap bahwa misi kristen haruslah misi kasih dan bukanlah terutama kebenaran karena kebenaran memilah, menghakimi dan mempolarisasikan menjadi permasalahan yang fatal untuk diterima oleh seorang yang menyebut diri kristen yang sejati. Perhatikan pernyataan yang tanpa salah dari Song yang mengatakan bahwa kebenaran tidak dapat menyatukan yang tidak dapat dipersatukan; hanya kasih yang mampu melakukannya.
Latar belakang pemikiran bahwa misi tidaklah terutama untuk memberitakan kebenaran didasarkan pada konsep “misi adalah mengembangkan kerajaan Allah.” Satu-satunya cara untuk mencapai tujuan ini adalah apabila gereja dapat bekerjasama dengan dunia. Tekanan misi bukanlah masalah surga karena surga adalah “urusan Allah.” Tentang hal ini Song berkata, “Kita tidak boleh mencampurinya karena kita hanya akan dapat merusaknya”. Tekanan misi harus dititik-beratkan pada kepentingan manusia dan dunia. Rene Padila dalam ceramahnya “Evangelization & The World” ketika mengatakan bahwa seluruh injil untuk seluruh manusia dan seluruh dunia, ia memaksudkannya sebagai pemulihan Allah yang tidak dapat dipisahkan dari keadilan sosial. Ia menegaskan bahwa injil harus menjadi hub ungan manusia dengan “dunia-dunia dimana Kristus mati”.
Sumber: Internet (Hanya untuk percobaan, akan dihapus)
Wednesday, August 16, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)



No comments:
Post a Comment